Monday, March 19, 2012

Google Kerjakan Metro Windows 8 for Chrome

Google Kerjakan Metro Windows 8 for Chrome | Saat Windows 8 dirilis nanti, user interface Metro di berbagai platform pun siap dijajal. Tim pengembang software Google saat ini tengah menggarap Metro di Windows 8 untuk browser Chrome.

Interface Metro Windows 8
Browser Chrome memperlihatkan pertumbuhan sangat baik melawan pesaingnya Internet Explorer (IE) Microsoft dan Firefox Mozilla. Kini, Google memperkaya kemampuan Chrome dengan getol mengembangkan Metro. Dilansir The Inquirer, Senin (19/3/2012), Google akan menambahkan dukungan touchscreen di dalam Chrome.

"Tujuan kami adalah menawarkan kecepatan, kemudahan dan keamanan pengalaman menggunakan Chrome di semua platform termasuk utuk versi Metro Windows 8 baik di desktop maupun tablet," kata juru bicara Google.

Tampilan Metro di Windows 8 diklaim membuat navigasi di sistem operasi ini menjadi sangat berbeda. Misalnya saja, pengguna bisa menemukan sederet aplikasi hanya dengan menggeser bar dari bawah ke atas.

Sliding atau serba geser memang menjadi fitur paling menyenangkan yang dijanjikan di Windows 8. Pada versi Consumer Preview, pengguna sudah dimanjakan dengan sistem navigasi serba geser untuk berpindah aplikasi, melihat aplikasi apa saja yang sedang aktif, dan lain-lain.

Sekian artikel mengenai Google Kerjakan Metro Windows 8 for Chrome ini, semoga bermanfaat.

Saturday, March 17, 2012

Tentara Pembantai Warga Afghanistan

Tentara Pembantai Warga Afghanistan | Sumber-sumber militer pada Jum'at sore mengidentifikasi Sersan Angkatan Darat Robert Bales, 38 tahun, sebagai nama tersangka yang dituduh membunuh 16 warga sipil Afghanistan dalam amukan hari Ahad. Bales belum didakwa dalam kasus itu. Dia diterbangkan ke penjara militer AS dengan keamanan maksimum di Ft. Leavenworth, Kansas dari Kuwait pada Jumat.

Robert Bales 
"Saya dapat mengkonfirmasi" nama tersangka adalah Robert Bales, seorang pejabat AS mengatakan kepada Yahoo News dalam kondisi anonimitas.

Sersan Robert Bales itu adalah salah satu dari 4.000 tentara di Berigade ke-3 (Stryker), Divisi Infanteri ke-2 yang ditempatkan di Pangkalan Lewis-McChord di negara bagian Washington. Pusat medis di markas itu sedang diselidiki karena diduga menurunkan penilaian diagnosis stress pasca traumatic untuk penyakit mental lain yang tidak mencegah penyebaran pasukan di medan perang atau memenuhi syarat untuk pembayaran tentara cacat.

Sebelumnya, John Henry Browne, pengacara Robert Bales  mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Kamis bahwa Robert Bales diliputi perasaan tidak senang bahwa ia telah tugaskan kembali di medan perang untuk keempat kalinya meskipun menderita dua cedera, termasuk cedera kepala traumatis dan hilangnya sebagian kakinya di Irak. Browne menepis rumor bahwa tentara tersebut memiliki masalah perkawinan, dan mengatakan ia memiliki dua anak muda.

"Dia tidak ingin ditugaskan kembali ke medan perang, kata Browne kepada Seattle Times ." Sebenarnya dia diberitahu dia tidak akan pergi. Lalu, benar-benar hampir dalam semalam, keputusan itu berubah." Browne mengatakan kepada koran bahwa seorang prajurit di kesatuannya juga telah kehilangan kaki dalam pertempuran sehari sebelum penembakan yang dituduhkan.

The New York Times mengutip seorang  pejabat "senior" Amerika mengatakan tentara tersebut telah minum-minuman keras sebelum dugaan penembakan dilakukan." Ketika semuanya keluar, itu akan menjadi kombinasi dari stres, alkohol dan masalah dalam negeri - ia baru saja tersentak," kata pejabat anonim tersebut kepada koran itu.

Kasus Bales bukan merupakan kasus kontroversi pertama dari Brigade Stryker di Divisi Infanteri ke-2 di Lewis-McChord. Dua belas tentara dari Brigade ke-5 didakwa dengan kejahatan selama penugasan ke Afghanistan tahun 2010, 11 tentara dihukum, termasuk empat diantaranya terkait dengan pembunuhan terhadap tiga warga sipil Afghanistan. (an/YN/TL)

Sunday, March 11, 2012

Astronot Main Angry Birds di Luar Angkasa

Astronot Main Angry Birds di Luar Angkasa | Siapa bilang mereka yang di luar angkasa tak bisa menikmati Angry Birds? Mereka bahkan bisa memainkannya secara langsung dengan memanfaatkan efek nol gravitasi. Aksi ini sendiri dilakukan oleh seorang astronot bernama Don Petit di sebuah stasiun luar angkasa internasional. Dalam sebuah video, ia terlihat memiliki boneka Angry Birds berwarna merah. Sementara untuk lawannya, ia meniup balon berwarna hijau dan menggambar wajah babi di permukaan balon tersebut.

Angry Birds Space
Tak ketinggalan disediakan pula dua buah telur seperti yang dikisahkan di game aslinya. "Jangan tanya bagaimana saya mendapatkan telur ini," kelakar Petit, dalam video tersebut. Setelah persiapan dilakukan, ia menuju suatu sisi ruangan yang telah dipersiapkan karet pelontar. Dan beberapa saat kemudian, dimulailah permainan Angry Birds di luar angkasa ini. Nguinggg... si burung pemarah pun dilontarkan untuk mengincar babi.

Dilansir Tecca dan dikutip detikINET, Jumat (9/3/2012), video demo ini dibuat sebagai salah satu promosi yang dilakukan Rovio -- pembesut Angry Birds -- untuk menyambut peluncuran seri terbaru game populer mereka, Angry Birds Space. Maka dari itu, sebagai 'pemanasan', Rovio menggandeng NASA untuk membuat video promosi game burung-burung Angry Birds yang juga bakal mengangkasa.

Angry Birds Space sendiri dijadwalkan sudah mulai bisa didownload pada 22 Maret 2012 di platform PC, Mac, iOS, dan perangkat Android.

Tak lupa, dalam video demo di bawah ini juga ditampilkan bocoran gameplay Angry Birds Space yang sepertinya cukup menarik tersebut. Tak percaya? Saksikan saja sendiri!



Sekian artikel mengenai Astronot Main Angry Birds di Luar Angkasa ini, semoga bermanfaat!

D'Kala, Game Android Ogoh-ogoh Asli Indonesia

D'Kala, Game Android Ogoh-ogoh Asli Indonesia | Ada berbagai cara untuk mengenalkan budaya Indonesia ke mancanegara, salah satunya lewat game. Seperti D'Kala, yang bakal mengajak para pemainnya untuk lebih jauh mengenal budaya Nyepi di Bali. Sehari sebelum merayakan Nyepi, biasanya warga Bali mengadakan ritual Ogoh-ogoh, yakni sosok menyeramkan yang dipercaya membawa banyak energi negatif dari sekeliling masyarakat.

D'kala
Di akhir ritual, Ogoh-ogoh pun dibakar. Hal ini dipercaya masyarakat Bali akan melepaskan energi negatif dan menghasilkan energi positif untuk masyarakat sekitar. Nah, karakter inilah yang coba diperkenalkan dalam game bertajuk D'Kala. Dalam game tersebut pemain ditantang untuk mengumpulkan energi negatif dari Ogoh-ogoh untuk dikembalikan kepada tempatnya. Beberapa tantangan pun harus dilalui sebelum gamer bisa mendapatkan energi positif.

Konon meski dipublikasikan oleh Bamboomedia, proses pembuatan D'Kala sendiri digarap oleh para pelajar di Bali. "Kami seleksi beberapa anak SMK untuk bergabung ke tim, sekitar 10 siswa terpilih yang tugasnya membuat tema-tema game dan karakter Ogoh-ogohnya," kata Putu Sudiarta, pencetus Bamboomedia.

Sistem permainan D'Kala juga dibuat sederhana mungkin dan banyak memanfaatkan gaya gravitasi. Ya, kurang lebih mirip lah dengan Angry Birds. "Awal Januari lalu kami sempat riset kecil-kecilan tentang game yang berbasis gravitasi seperti Angry Birds. Akhirnya kita dapat membuat engine gamenya ketemu ide untuk mengangkat atraksi budaya tahunan di Bali yaitu Ogoh-Ogoh," tambah Putu, melalui surat elektronik yang diterima detiKINET, Jumat (9/3/2012).

Meski masih seumur jagung namun D'Kala diklaim sudah dilirik oleh Kementrian Pariwisata dan Industri kreatif untuk dipamerkan pada ajang Cebit di Hannover Jerman. Penasaran? Game ini sudah bisa diunduh melalui Android Market dan dijanjikan bakal segera tersedia untuk iPad.

Sekian untuk artikel mengenai D'Kala, Game Android Ogoh-ogoh Asli Indonesia ini, semoga bermanfaat.

Shuffle Dance ala Raditya Dika

Followers